Barapen adalah kegiatan memasak dengan membakar batu yang biasanya dilakukan besar-besaran oleh suku Papua. Ya, kalo biasanya saat kita camping masaknya pake kayu bakar atau trangia (yang pake ini ketauan ga mau repot! Hihihi), di tanah Papua sana masih kental budaya memasak dengan menggunakan batu yang telah dibakar hingga panas...
Caranya cukup simpel.. Pertama-tama mereka mengumpulkan kayu sebagai bahan pembakar, batu barapen yang mampu menahan panas dan bahan-bahan makanan yang akan dimasak.
Batu yang digunakan dalam tradisi Barapen biasanya batu yang mampu menahan kalor atau panas agar waktu pemasakan juga jadi lebih lama, biasanya batu di pinggir sungai atau ada yg anak geologi disini? Istilah bebatuannya adalah sandstone atau batuan pasir...
Awalnya batu disusun sedemikian rupa dan ditumpuk dengan kayu yang dibakar sampai habis hingga tak bersisa.. Kalor dari kayu bakar akan berpindah ke batu dan panas dari batu itulah yang digunakan untuk memasak.
Baru setelahnya mereka menggali lubang dan mengalasi dengan daun pisang, kemudian bahan makanan dimasukkan bersamaan dengan batu barapen dan tinggal menunggu hingga makanan masak..
Pelaksanaan barapen biasanya dilakukan saat ada pesta besar atau perayaan khusus, maka tak heran jumlah makanan yg dimasak pasti dalam besar. Tradisi barapen ini juga dapat menguatkan kebersamaan antar sesama manusia di suatu suku karena mereka melakukan prosesi bersama-sama hingga menikmati makanannya sampai potongan terakhir.
Selama saya liputan di Biak masih sering saya jumpai batu-batu barapen yang habis digunakan.. Bedanya ukuran lebih kecil, mungkin cuma buat masak kecil-kecilan.. Tapi itu sudah cukup membuktikan bahwa tradisi Barapen masih eksis dan lestari di timur Indonesia..
Jika kamu suatu saat melancong ke tanah Papua, ga ada salahnya untuk melihat tradisi Barapen yang unik ini! :))
No comments:
Post a Comment